Senin, 07 Juni 2010

LP BRONKOPNEUMONIA

LAPORAN PENDAHULUAN
BRONKOPNEUMONIA

Konsep Dasar

1. Definisi
Pneumonia merupakan peradangan akut parenkim paru-paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi. (Price, 1995)
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan menimbulkan gangguan pertukaran gas setempat. (Zul, 2001)
Bronkopneumonia digunakan unutk menggambarkan pneumonia yang mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. Pada bronkopneumonia terjadi konsolidasi area berbercak. (Smeltzer,2001).

2. Klasifikasi Pneumonia
Klasifikasi menurut Zul Dahlan (2001) :
a. Berdasarkan ciri radiologis dan gejala klinis, dibagi atas :
 Pneumonia tipikal, bercirikan tanda-tanda pneumonia lobaris dengan opasitas lobus atau lobularis.
 Pneumonia atipikal, ditandai gangguan respirasi yang meningkat lambat dengan gambaran infiltrat paru bilateral yang difus.
b. Berdasarkan faktor lingkungan
 Pneumonia komunitas
 Pneumonia nosokomial
 Pneumonia rekurens
 Pneumonia aspirasi
 Pneumonia pada gangguan imun
 Pneumonia hipostatik
c. Berdasarkan sindrom klinis
 Pneumonia bakterial berupa : pneumonia bakterial tipe tipikal yang terutama mengenai parenkim paru dalam bentuk bronkopneumonia dan pneumonia lobar serta pneumonia bakterial tipe campuran atipikal yaitu perjalanan penyakit ringan dan jarang disertai konsolidasi paru.
 Pneumonia non bakterial, dikenal pneumonia atipikal yang disebabkan Mycoplasma, Chlamydia pneumoniae atau Legionella.

LP INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

LAPORAN PENDAHULUAN
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

A. Pengertian
Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih.
(Agus Tessy, 2001)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. (Enggram, Barbara, 1998)

B. Klasifikasi
Jenis Infeksi Saluran Kemih, antara lain:
1. Kandung kemih (sistitis)
2. uretra (uretritis)
3. prostat (prostatitis)
4. ginjal (pielonefritis)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut, dibedakan menjadi:
1. ISK uncomplicated (simple)
ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada usi lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih.
2. ISK complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock. ISK ini terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sebagi berikut:
a. Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.
b. Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK.
c. Gangguan daya tahan tubuh
d. Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen sperti prosteus spp yang memproduksi urease.

LP Post partum / POSTNATAL CARE

LAPORAN PENDAHULUAN
POSTNATAL CARE (PNC)

A. Defenisi Post Partum
Post partum atau puerpurium (masa nifas) adalah masa penyesuaian fisik dan fisiologis tubuh kembali mendekati sebelum hamil.
Masa puerpurium atau masa nifas dimulai setelah selesainya partus dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu atau 40 hari, pada periode ini tubuh terus mengalami perubahan dan pemulihan kembali ke keadaan sebelum hamil.
Periode dibagi menjadi 3 periode yaitu :
1. Immediately Post Partum : 4 jam pertama
2. Early Post Partum : minggu pertama
3. Late Post Partum : minggu kedua sampai dengan minggu keenam
Nifas juga dibagi dalam 3 periode yaitu :
1. Puerpurium dini
Kepulihan dimana telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerpurium intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6 – 8 minggu
3. Remote Puerpurium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu peralihan mempunyai komplikasi waktu untuk sehat sempurna bila berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
B. Tujuan
1. Memantau adaptasi fisiologis dan psikologis
2. Meningkatkan pemulihan punksi tubuh
3. Meningkatkan istirahat dan kenyamanan
4. Meningkatkan hubungan orang tua dan bayi
5. Meningkatkan peluang merawat bayi
6. Teaching self care dan bayi.
Dalam masa nifas alat-alat genitalia interna maupum eksterna akan berangsur -angsur pulih kembali. Perubahan-perubahan alat genitalia ini dalam keseluruhannya disebut Involusi. Disamping involusi ini juga terjadi perubahan-perubahan lainnya yakni hemokonsentrasi dan proses laktasi.

LP INTRA NATAL

LAPORAN PENDAHULUAN
INTRA NATAL

A. Definisi Persalinan.
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu. (Sulaiman Sastrawinata, 1983).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin turi) yang dapat hidup didunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain. (Rustam Muchtar, 1998).

B. Jenis Persalinan
1. Menurut cara persalinan.
a. Persalinan spontan.
Proses lahir bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan dan alat, serta tidak melukai ibu dan bayi yang berlangsung kurang dari 24 jam.
b. Persalinan buatan.
Persalinan pervaginam dengan bantuan alat – alat atau melalui dinding perut dengan operasi secio caesaria.
c. Persalinan anjuran
Kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan seperti pemberian pitocin atau prostaglandin atau pemecahan ketuban.
2. Menurut usia (tua kehamilan)
a. Abortus.
Pengeluarana buah kehamilan sebelum kehamilan 22 mg atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 g.
b. Partus imaturus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 mg dan 28 mg atau bayi dengan berat badan antara 500 g dan 999 g.
c. Partus prematurus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 mg dan 37 mg atau dengan berat badan 1000 g dan 2499 g.
d. Partus matures / aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg dan 42 mg atau bayi dengan BB 2500 g atau lebih
e. Partus post matures / serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah 42 mg.

LP ANTENATAL CARE

LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE

I. Konsep Medis
A. Pengertian
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).

B. Tujuan Antenatal Care
1. Bagaimana kita mengawasi dan mengontrol keadaan ibu hamil dan masa konsepsi kehamilan aterm, sehingga apa yang terjadi dapat diketahui sendiri.
2. Mengenali dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
3. Agar pada saat persalinan dapat melahirkan dengan normal dan bayinya dalam keadaan sehat.

C. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1) Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
2) Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3) Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi.
4) Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

SP JIWA TAKS SESI 5

STRATEGI PELAKSANAAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESI 5 : KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP MASALAH PRIBADI


I. Strategi Komunikasi
A. Salam Terapeutik
Selamat sore bapak-bapak , sebelumnya kami akan memperkenalkan diri dulu, Nama saya pak mantri Prasetya, disamping saya suster Illa, disebelah kanan dan kiri ada suster Dora, suster Ignaes dan suster Ester. Bapak-bapak sudah pada kenal belum sama saya dan suster - suster yang ada di sini? Bagus…

B. Evaluasi / Validasi
Bagaimana kabar bapak-bapak sore ini? Apa semuanya sehat? Ibu - ibu sudah pernah ikut TAK sebelumnya? Baiklah sore ini kita akan melaksanakan TAK? Apa bapak-bapak sudah siap melakukan TAK?

TAKS JIWA SESI 5

KEGIATAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SOSIALISASI SESI 5 ; KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP MASALAH PRIBADI


A. TOPIK
Terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi 5 kemampuan menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan Khusus
Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain:
a. Menyampaikan masalah pribadi.
b. Memilih satu masalah untuk dibicarakan.
c. Memberi pendapat tentang masalah pribadi yang dipilih.